Adalah sangat membosankan jika kita harus mencetak sesuatu yang sama berulang-ulang, Misalkan, kita harus mencetak "Saya cowok ganteng" sebanyak lima kali seperti ini
cout << "Saya cowok ganteng\n";
cout << "Saya cowok ganteng\n";
cout << "Saya cowok ganteng\n";
cout << "Saya cowok ganteng\n";
cout << "Saya cowok ganteng\n";
Untungnya pencipta C++ sangat baik hati dan memberikan for untuk menyingkat pemrograman ini. Kode yang akan diulang harus diletakkan diantara tanda kurung kurawal buka dan kurung kurawal tutup sedangkan Jumlah perulangan didefinisikan setelah kata for
#pragma hdrstop
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#pragma argsused
int _tmain(int argc, _TCHAR* argv[])
{
int i;
for (i = 0; i < 10; i++) {
cout << "Saya Cowok Ganteng\n";
};
getch();
return 0;
}
i adalah variabel bertipe integer yang akan digunakan dalam for yang harus didefinisikan terlebih dahulu sebelum dipakai dengan
int i;
Anda dapat mengisi nilai permulaan apa saja pada i dan menentukan akhir dari i. Pada kode diatas i bergerak dari 0 ke 9. Atau dengan kata lain akan berputar kembali untuk mencetak kode program sebanyak sepuluh kali.
Fungsi-fungsi yang kita pakai dalam Bahasa C sudah diletakkan dalam file-file header. Konsekwensinya, kita harus memberitahukan pada bahasa c, di file apa letak fungsi tersebut. Oleh karena itu kenapa kita harus menambahkan iostream.h agar kompiler tahu letak fungsi cout dan conio.h untuk fungsi getch(). Lantas untuk apa fungsi getch() ? Fungsi getch() adalah agar jendela konsole tidak segera ditutup setelah baris terakhir sebab saya memakai C++Builder.
Hati-hati dengan penulisan kode program di C. Bahasa C membedakan huruf kapital dan yang tidak. Dengan demikian,bagi Bahasa C, huruf D dan d adalah beda.
"\n" digunakan untuk memindahkan kursor ke bawah setelah menuliskan "Saya Cowok Ganteng"
0 comments:
Posting Komentar